DETIK PAPUA

Berita Papua Terkini

Alat Ventilator Penyambung Nyawa, Alat Bantu Jantung dan Nafas Bayi Hilang di RSUD Nabire Kepala Perawat Bersikeras Membela Pergantian Kepala Rungan, ada Apa ?

Nabire; detikpapua;- Terkait hilanggnya alat ventilator Penyambung Nyawa, Peganti Nafas Bayi yang sesak berat hilang di RSUD Nabire, hal ini di sampaikan Dokter Susi Natalia kepada media, Senin, 18 Maret 2024.

Dokter Susi menjelaskan dirinya mengetahui pada saat teknisi ingin melakukan Kalibrasi Ventilator Baby Log Dragger oleh teknisi khusus Dragger yang didatangkan dari jakarta, pada 25 Januari 2024 lalu, namun tidak ditemukan alat tersebut, sehingga  teknisi menelpon dan memberitahukan kepada dirinya bahwa alat Ventilator Baby Log Dragger tersebut tidak ada. Katanya” kepala ruangan berusaha menutupi dengan membawa teknisi ke ruang ICU dan membawa ventilator lain, namun teknisi mengatakan itu jenis yang berbeda.

Dokter Susi juga menjelaskan pada saat itu dirinya sedang melaksaankan tugas di ruang polik Endokrin Anak, dr.Susi juga mengatakan bahwa dirinya telah melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan, namun karena saat itu belum adanya tanggapan, sehingga dokter melaporkan hal tersebut kepada Kepolisian Sektor Nabire Kota dengan nomor, : LP/11/I/2024/ Polsek Nabire Kota/Polres Nabire/Polda Papua, pada tanggal 26 Januari 2024 tentang tindak pidana pencurian”. Setelah laporan tersebut, Direktur RSUD Nabire sangat serius menanggapi kasus tersebut dengan meminta pertanggung jawaban masing-masing kepala ruangan dimana barang-barang tersebut hilang. Pada pertemuan komite medik dihadiri sekitar 20 dokter dan termasuk Kabid Pelayanan Medik (dr NS), sekitar pertengahan bulan februari yang lalu, beliau menyatakan akan segera memberikan sanksi kepada kepala ruangan.  Namun SK tersebut ditolak oleh kepala ruangan (DA) dan kepala perawatan (AW) juga mendukung penolakan tersebut. Dari keterangan Direktur menyatakan bahwa mereka malah minta dr Susi untuk dikeluarkan dari RS, diganti saja dengan dokter yang “nurut/mudah diatur”, tapi Direktur menolak permintaan tersebut, dan meminta dr Susi untuk menata dana memperbaiki ruangan tersebut. Dokter juga mengatakan alat Ventilator menyambung nyawa, sebagai ganti nafas bayi yang sesak berat tadinya ada 6 buah, alat tersebut merupakan bantuan DAK dari kemenkes untuk menurunkan angka kematian bagi bayi, dan kondisi alat2 tersebut baik, hanya perlu perbaikan spare part rutin dan kalibrasi saja.

Dokter juga menjelaskan.  Puji Tuhan sejak saya kembali ke Nabire tahun 2021, kami dipercayakan banyak sekali alat kesehatan yang bagus untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka kematian bayi di Nabire. Katanya lagi, maka saat ini NICU kita  tidak kalah lagi dengan di Jawa sana, sehingga sayang sekali kalo sampai hilang.

Dokter juga meminta bantuan teman-teman penyedia juga untuk mendukung selalu perbaikan alat bila bermasalah, agar kita bisa pakai berkesinambungan. Dokter juga mengatakan kebutuhan alat ini sangat besar di Nabire, karena rumah sakit Nabire merupakan pusat rujukan dari banyak kabupaten. Setiap hari kita pasti dapat pasien bayi yang gawat, yang membutuhkan alat, Kita sudah dibantu 5 ventilator dan 1 HFN dari pusat semua, termasuk inkubator, radiant warmer dan lain-lain.

Beberapa saat yang lalu kami (dokter-dokter anak) diberikan kesempatan bertemu dengan direktur, kami membicarakan masalah alat yang hilang karena begitu pentingnya alat tersebut, seperti yang dialami oleh dr MK, SpA, dia menceritakan kesedihanya karena 2 pasien bayinya meninggal akibat tidak ada alat ventilator tersebut,  seandainya ada alat tersebut kemungkinan bayi-bayi tersebut masih bisa tertolong. Begitu juga dr AW, SpA,  meyayangkan alat ventilator merek Haier juga hilang padahal masih baru ( kira-kira 1 tahun ).  Ventilator ini disukai karena cara pemakaiannya yang mudah dan tidak perlu dikalibrasi. Sedangkan ventilator baby log Dragger tersebut disukai oleh ke-3 spesialis anak tersebut karna familiar. Saat menempuh pendidikan rata-rata menggunakan alat tersebut. Dan alat tersebut sangat baik  kualifikasinya dan lengkap “spec”nya. Akibat hilangnya 2 ventilator tsb dan 1 HFN di ruang nicu, maka saat ini alat yang tersisa hanya  3 buah. Namun karna pemakaian yang sangat intens, maka 2 diantanya mengalami gangguan kerena ada sparepart yang sudah aus dan harus segera diganti,  agar alat tersebut dapat berfungsi  kembali. Jadi sekarang alat yang masih berfungsi hanya 1 buah.Dokter berterimakasih kepada direktur yang cepat tanggap dan segera akan membeli spre part yang dibutuhkan guna perbaikan 2 ventilator yang sedang bermasalah tersebut.  RSUD Nabire merupakan pusat rujukan dari lebih dari 5 kabupaten disekitarnya, sehingga setiap hari selalu ada bayi yang memerlukan alat tersebut, Direktur bersyukur pelaku sudah ditangkap, Beliau mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan berharap kepada kepolisian Nabire,  agar alat-alat yang hilang segera diketemukan dan dibawa kembali ke RSUD Nabire, sehingga pelayanan bisa berjalan dengan baik, agar angka kematian bayi khususnya bisa diturunkan. Dari keterangan polisi, diketahui bahwa barang-barang yang hilang bukan hanya dari ruangan NICU saja, tetapi juga dari ruangan-ruangan lain jseperti ruangan Operasi (OK), ruangan ICU, IGD dan juga gudang aset. Mengingat pentingnya Tupoksi kepala ruangan, salah satunya adalah menjaga peralatan kesehatan / Alkes yang ada diruangan yang  dikepalainya, maka  perlu dilakukan Rotasi/pergantian kepala ruangan sebagai sanksi atas kelalainya. Sebaiknya juga dilakukan rolling petugas ruangan-rungan tersebut sebagai bentuk sanksi dan penyegaran kembali. (Red)

Loading

About Author