
Nabire,DetikPapua.com–-Para Tokoh dan Intelektual di Kabupaten Nabire menggelar diskusi panel bersama 9 suku pemilik hak tanah adat untuk mengkonsolidasi perbaikan dan peningkatan kualitas kinerja kemenangan pasangan MESSI No.urut 02 Nabire, Rabu, (31/3) di pantai Naikere, Nabire, Papua.
Tujuan dilaksanakannya diskusi tersebut, untuk memberi dukungan kepada TIM koalisi Nabire Hebat Pasangan Calon Bupati Mesak Magai S.Sos.M.Si dan Wakil Bupati kabupaten Nabire Ismail Djamaluddin yang dinyatakan akan dilaksanakan PSU Pilkada Nabire oleh MK.
Ratusan pendukung dari Tim relawan MESSI tengah mempertahankan prinsip dukungannya hingga MESSI jadi orang nomor satu di kabupaten Nabire.
9 Suku yang memdiami dataran tinggi pedalaman Nabire dimulai dari Ororodo sampai Dipa, Menou dan dari ujung Kamarisano sampai dengan Goni berkumpul kembali, Rabu, (31/3/2020) di pantai Naikere, Jl. Waroki untuk berkomitmen akan memberikan spirit dukungannya agar MESSI menang dalam PSU Pilkada Nabire kekal.
Rapat Akbar konsolidasi perbaikan peningkatan kinerja berlangsung selama sehari dan diikuti sebanyak 800 lebih orang dari perwakilan anak adat dari 9 suku pemilik hak tanah adat di wilayah tersebut.
Adapun 9 perwakilan Kepala Suku dan Tokoh Intelektual dari masing-masing suku antara lain.
Suku Wate: Elon Raiki
Suku Yeresiam Goa: Ayub Kowoi
Suku Umari: Lambertus Mareku
Suku Mee Lembah: Oto Magai
Suku Yaur: Aser Andoy
Suku Boa: Piet Hein Sayori
Suku Mora: Yulian Worumboni
Suku Ause: Elias Pakapa
Suku Keuw: Yohanes Ekampa
Pada kesempatan itu, ketua panitia pelaksana kegiatan yang juga anak adat pemilik hak Tanah Adat, Felix Makai mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menyatukan kembali persaudaraan pihaknya untuk mempertahankan kemenangan yang mutlak.
“Kegiatan ini kami lakukan guna mempersatukan tali persaudaraan kami yang selama ini hilang diantara kita yang mendiami dataran tinggi Nabire dan mereka yang mendiami Pesisir Pantai Nabire,”kata Felix.
Ia katakan, kegitan tersebut pula dilakukan untuk menyatukan persepsi dan pemahaman bagi anak-anak adat pemilik hak tanah adat dari sembilan suku yang ada di pelosok Nabire.
“Kenapa hal ini kami lakukan? Agar jangan lagi ada pengkotak-kotakan antara kami 9 Suku yang ada di gunung dan mereka yang ada di pesisir pantai serta kami anak-anak adat ini jangan lagi terpecah belah karena kondisi politik pasca pemilihan Bupati tanggal 9 Desember lalu pula dengan keputusan MK yang dinyatakan PSU Pilkada Nabire,” jelas Makai.
Lanjutnya, Makai mengadari bahwa, sudah saatnya rakyat Nabire bersatu khususnya pemilik hak tanah Nabire. Sehingga, kuat dan solid untuk menyongsong PSU Bupati dan Wakil Nabire.
Ketika ditanya terkait kandidat mana yang kelak bakal dipilih pada PSU Calon Bupati dan Wakil Bupati Nabire, Feliks mengatakan, mereka sudah mempunyai pilihan yaitu salah satu Paslon yang dianggap sebagai Anak Adat yang punya Nabire.
Tak lepas dari kesempatan itu, Kepala Suku Besar Yeresiam Goa, Ayub Kowoy yang mewakili 9 kepala suku mengatakan, pihaknya berkumpul dan merapatkan barisan untuk kembali mendukung kemenangan salah satu Paslon dalam PSU Nabire nanti yang dianggap sebagai Anak Adat.
“Intinya adalah patut kami berkumpul disini untuk merapatkan barisan dan bersatu kembali, dimana kemarin kita 9 kepala suku belum bersatu, sekarang ini mari merapat dan satukan barisan demi anak cucu kita ke depan,”ujar Ayub Kowoy.
Reporter : HD