
DETIKPAPUA. COM Wamena – Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Mama Tri Tito Karnavian dan Ketua Manajemen Usaha Dekranas Ibu Sri Suparni Bahlil serta Ketua (OASE KIM) Ibu Ernawati Trenggono Istri Mentri Kelautan dan Perikanan melakukan kunjungan di Sekolah Tinggi Teologi (STT WP) Kampus II Wamena Papua Pegunungan, Kamis (25) 7/24). Kehadiran istri Mentri Dalam Negeri dan Mentri Investigasi serta Istri Mentri Kelautan dan Perikanan tersebut di dampingi Ketua Dekranasda Ny. Herwin Meiliantina Wanggai, Pj. Gubernur Papua Pegunungan Dr. Felix Wanggai juga Pj. Bupati Lanny Jaya Alpius Yigibalom.
Ketua Harian Dekranas dan rombongan langsung ke Kompleks STT WP Sinakma Wamena Papua Pegunungan, di sambut para Mahasiswa dan Para pimpinan Kampus II serta dosen.
Selanjutnya, melakukan posyandu terhadap anak -anak di kompleks STT – WP.
Dalam kunjungan tersebut, Mama Tri Tito Karnavian mengatakan, kehadiran kami di Wamena Papua Pegunungan sangat diberkati ketika bertemu dengan masyarakat di Papua Pegunungan terutama keluarga besar di STT WP Wamena.
“Karena niat kita datang Wamena sangat baik, sehingga direstuji oleh Tuhan, walaupun saat kita mau leading tapi kita naik lagi karena awan tebal,” ucap Mama Tri Tito Karnavian.
Menurutnya, kegiatan kami disini bersama (OASE KIM) dari Indonesia Maju yang di bina oleh ibu Negara Iriana Jokowi, Dekranas dan juga TP PKK.
“Dekranas memberi bantuan terhadap para perjin -perajin yang ada di Indonesia terutama di Papua Pegunungan serta dari TP PKK yang mendorong program 10 pokok TP PKK disinidi sini,”jelasnya.
Program ini juga tindak lanjuti oleh pengurus yang ada di daerah masing -masing dalam meningkatkan potensi pariwisata dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Karena ini daerah yang luar biasa bagus Wamena, sehinga perlu diperhatikan UMKM maupun pariwisata yang ada,”katanya.
Kata dia, UMKM di Wamena juga turut menyumbangkan ekonomi Nasional maupun regional, Namun diperhatikan penuh oleh pemerintah.
Kita harus bersama sama menjaga kearifan lokal yang ada di Wamena jangan sampai kerajinan lokal yang hilang karena menjadi aset bagi daerah ini, pasar juga diterima lokal tapi juga pasar internasional.(Red)