Jayapura,Detikpapua.com-Usulan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terkait pemindahan Kantor Pusat Freeport yang tadinya di Jakarta ke Papua, guna mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), dinilai belum cukup.
Bahlil menyampaikan hal tersebut dalam rapat bersama Pansus Otsus Papua, Rabu (9/6/2021) lalu di Jakarta.
“Jadi ini harus didorong apa yang dihasilkan dari Papua itu dikembalikan secara proporsional untuk kepentingan rakyat daerah untuk kesejahteraan Papua,”ujar Bahlil dalam rapat tersebut.
Menanggapi hal tersebut, pengusaha muda asal Papua Yance Mote secara tegas mengatakan, tidak hanya kantor Pusat Freeport yang harus pindah ke Papua, tapi NPWP perusahaan juga diharuskam.
“Karena dengan begitu, maka pajak Freeport otomatis ke Papua,” kata Yance Caketum Kadin Papua itu kepada media, Kamis (10/6/2021) kemarin.
Tidak itu saja, ia meminta smelter juga harus dibangun di Papua.
“Di Papua masih sangat banyak lahan kosong yang bisa digunakan untuk membangun smelter,”katanya.
Lebih jauh mantan Sekretaris Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Papua ini mengatakan, selama ini hasil kekayaan alam Papua justru tidak dinikmati oleh rakyat di Papua. Oleh karena itu, dia menilai, pembangunan smelter di luar Papua tidaklah tepat.
Bagi Yance yang juga Koordinator Daerah Partai Golkar Wilayah Dapil III Meepago ini, pemanfaatan sumber daya alam atau SDA Papua harus dilakukan di Papua dan selalu melibatkan masyarakat Papua. Dengan begitu, maka rakyat pun bisa merasakan bahwa daerah tersebut benar-benar dianugerahi kearifan lokal yang melimpah, mulai dari sumber daya alam, budaya, dan tradisi masyarakatnya.
Reporter : Akia Wenda
More Stories
Dalam rangka Hut ke – 6 Gekrafs Papua Pegunungan memberikan makan bergizi gratis
Pelaku Cabul Anak Dibawah Umur di Hamadi Pontong Dibekuk dan Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kapolres Nabire Hadiri Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektar.