
Penulis : Steven Nawipa
DetikPapua.Com : Berbicara tentang kasus COVID-19 atau yang biasa kita sebut Virus Corona yang memang sedang menghebohkan dunia, Virus ini adalah virus yang baru saja terjadi di wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 lalu dan sekarang virus ini telah menyebar ke hampir seluruh wilayah di belahan dunia dan telah menjadi perhatian dunia. Tidak terlepas pula Indonesia juga telah terkena dampak dari virus ini, terhitung hingga 19 Maret 2019, angka kematian di Indonesia akibat virus corona telah mencapai hingga di Tahun 2021 dengan adanya dampak musiba waba/ Bencana ini kasus 3,53 juta sembuh 2,91juta dan meninggal dunia hingga sampai 101 ribu , dan yang telah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan positif COVID-19 adalah 9,088 orang juta jiwa di Indonesia.
Melihat dari bagaimana ke efektifan Khususnya dari Pemerintah Pusat, Daerah dan Luar negri , Menurut saya belum terlalu efektif dalam menangani kasus ini, buktinya saja Indonesia masih terhitung terlambat dalam mendeteksi adanya warga nya yang teridentifikasi COVID-19 ini , dan juga pemerintah pusat menurut saya agak sedikit lalai dalam penanggulangan kasus COVID-19 ini, terlihat dalam penanganan kedatangan wisatawan dari luar ataupun WNI yang baru berpulangan dari luar masih terbilang pengawasan ataupun pengecekan yang begitu santai. Negara-negara lain yang sudah mulai melakukan langkah-langkah jauh dalam penanganan kasus COVID-19 sedangkan Indonesia pada saat bersamaan Indonesia baru menyadari bahwa ada warga Negara nya yang teridentifikasi positif COVID-19.
Langkah Social distancing/vaksinasi yang diambil oleh pemerintah merupakan kebijakan yang bagus, akan tetapi banyak kontradiksi dan blunder yang dilakukan oleh pemerintah, Ingin menerapkan social atau vaksinasi tapi malah menurunkan harga maskapai dan sebagainya. Harusnya pemerintah benar-benar konsisten dalam mengeluarkan kebijakan, belum lagi terkait Lockdown tetapi masih saja beredar di media bahwasanya ada warga Negara Tiongkok yang berhasil datang ke Indonesia dengan jumlah yang banyak. Pertama saya akan memandang Indonesia dan Negara lain yang terlebih dahulu menangani kasus COVID-19 seharusnya Indonesia dapat belajar dari Negara-negara yang sudah lebih dahulu menangani kasus ini, contoh nya seperti China Lockdown Wuhan terhitung dari beberapa hari Virus corona mulai menyebar, sedangkan Indonesia sendiri masih begitu lambat dalam mengambil keputusan dan penangan terhadap kasus yang sangat berbahaya ini. Dan Harusnya juga Indonesia membatasi dan akan lebih baik lagi menutup untuk sementara waktu setiap penerbangan yang berasal dari luar negeri khususnya yang sudah dinyatakan ada kasus COVID-19 di Negara tersebut. Selanjutnya yaitu antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah. Ini yang dari beberapa hari ini saya ikuti menurut saya agak sedikit janggal Khusus nya antara Pemerintah pusat dan Pemda DKI Jakarta , banyak sekali ketidakcocokan data, beberapa kali data yang dikeluarkan dari pemerintah pusat berbeda dengan apa yang dikeluarkan oleh Pemda DKI Jakarta.
Jadi menurut saya disini sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah masih belum terlalu baik, beberapa kali penanggulangan yang dilakukan oleh Pemda di berbagai daerah juga terkadang harus mendahului instruksi dari pemerintah pusat , artinya disini pemerintah pusat masih terlalu lamban dalam penanganan kasus ini. Jujur saja saya sebagai seorang masyarakat memandang memang pemerintah pusat belum becus menjalankan tugas nya dalam penanganan kasus COVID-19 ini. Terlebih lagi kurang nya Komunikasi intensif yang harus nya dilakukan terus menerus ke Pemerintah daerah yang lebih dekat dengan masyarakat nya.
Intinya menurut saya Penanganan yang dilakukan oleh Indonesia baik itu melalui Pemerintah pusat, daerah dan lain nya masih BELUM EFEKTIF sama sekali, karena dapat dilihat persentasi angka kematian di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia tenggara dan penanganan yang lambat, serta pengambilan keputusan yang kadang kurang tepat. Walaupun harus diketahui juga yang membuat pemerintah sulit adalah kondisi geografis Indonesia yang merupakan Negara kepulauan, tapi terlepas dari itu semua harus nya pemerintah dapat lebih bijak lagi dalam melakukan penanganan kasus COVID-19 ini. (Redaksi)