
DETIKPAPUA.COM : Wamena – Seluruh aktivitas peredaran minuman keras (miras) di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, akan diselidiki secara menyeluruh. Dugaan keterlibatan oknum anggota polisi dalam jaringan peredaran miras semakin mencuat di tengah masyarakat. Selain itu, penyakit sosial lainnya yang meresahkan warga juga menjadi fokus perhatian untuk segera ditindak.
Ketua KNPI Jayawijaya, Unas G. Tabuni, menegaskan bahwa pihaknya akan mematuhi Peraturan Bupati Jayawijaya terkait larangan minuman keras.
Ia berkomitmen untuk mengungkap semua fakta di balik layar agar publik mengetahui siapa saja pelaku yang selama ini terlibat.
“Kami akan buka-bukaan. Tidak ada yang disembunyikan agar rakyat Jayawijaya tahu siapa saja aktor selama ini,” tegasnya saat melakukan pemantauan langsung bersama tim di lapangan, Selasa (25/3/2025).
Dalam pantauan lapangan, Tabuni menemukan informasi dari salah satu penjual minuman keras jenis CT yang menyebut bahwa ada oknum polisi terlibat langsung dalam peredaran miras.
“Ketika saya bertanya, penjual ini menyebut nama salah satu oknum polisi. Nama tersebut juga ada dalam video dan dapat didengar,” ungkap Tabuni.
Tabuni menjelaskan bahwa oknum tersebut bukan hanya mengantarkan miras kepada masyarakat tetapi juga terlibat dalam penjualan langsung. “Cerita dari penjual ini adalah bahwa oknum polisi biasa mengantar minuman ke masyarakat dan kemudian menjualnya,” tambahnya.
Ia mendesak agar para pelaku segera menghentikan aktivitas mereka, karena dampaknya sangat merugikan masyarakat. “Saya meminta aparat yang selama ini menjadi aktor untuk segera membersihkan diri dan menghentikan kegiatan mereka,” ujarnya.
Tabuni juga menekankan bahwa masyarakat dan pemuda Jayawijaya akan terlibat aktif dalam upaya pemberantasan miras. Setiap pelaku yang terlibat akan diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami, pemuda Jayawijaya bersama masyarakat, berkomitmen untuk membuka fakta agar pelaku bisa segera diproses hukum sesuai aturan yang berlaku,” pungkas Tabuni.
Hingga, Berita ini diterbitkn belum ada respon pihak polres Jayawijaya terkait dugaan oknum angota polisi yang terlibat. (AW)