
DETIKPAPUA.COM : Nduga – Mobilisasi pasukan TNI ke Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua, menimbulkan ketakutan dan trauma di kalangan masyarakat. Operasi senyap yang berlangsung sejak Januari 2025 memicu kekhawatiran atas pelanggaran HAM di wilayah tersebut.
Apa yang terjadi?
Pasukan TNI melakukan mobilisasi besar ke Distrik Mebarok, khususnya di sekitar lapangan terbang (Lapter) Yuguru. Operasi ini memicu ketegangan dan berbagai bentuk pelanggaran HAM, termasuk perusakan rumah warga serta fasilitas umum.
Siapa yang terlibat?
Anggota DPRD Nduga, Leri Gwijangge, menyatakan bahwa tindakan aparat keamanan di wilayah tersebut semakin memperburuk situasi HAM di Papua. Masyarakat dan Gereja yang sebelumnya menyerahkan pilot Philip March Marthen kini justru menghadapi ancaman dari militer.
Di mana kejadian ini berlangsung?
Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua, termasuk kampung Yuguru dan Waredobobem.
Kapan ini terjadi?
Operasi senyap berlangsung sejak Januari 2025, dengan insiden terbaru terjadi di Kampung Waredobobem.
Mengapa ini menjadi perhatian?
Salah satu warga sipil, Aberal Wandikbo, yang tengah menjaga orang tuanya yang sakit, ditangkap oleh aparat keamanan. Ia diduga disiksa sebelum akhirnya dibunuh secara tidak manusiawi. Peristiwa ini, ditambah dengan pemukulan terhadap warga lainnya, menyebabkan trauma mendalam di kalangan masyarakat.
Bagaimana masyarakat merespons?
Masyarakat meminta Presiden RI segera menarik pasukan dari Distrik Mebarok. Mereka daerah agar memberikan perlindungan serta memastikan masyarakat pribumi dapat kembali ke tempat tinggal mereka tanpa tekanan atau pengusiran paksa.
Pernyataan DPRD Nduga
“Kami meminta pemerintah pusat menghentikan operasi militer ini. Pengusiran paksa terhadap masyarakat pribumi dari tempat tinggal mereka adalah bentuk pelanggaran HAM yang tidak boleh terjadi di negara ini,” tegas Leri Gwijangge.
Harapan Masyarakat
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan maskapai penerbangan perintis di Timika dan Wamena agar pelayanan pemerintahan bisa menjangkau Lapter Yuguru, guna memberikan rasa aman bagi warga yang tengah mengalami ketakutan ekstrem.
Kesimpulan
Situasi di Distrik Mebarok, terutama di sepanjang Kali Yuguru dan Kali Gul, masih memprihatinkan. Masyarakat mendesak agar operasi militer dihentikan, mengingat dampaknya yang lebih sering menimpa warga sipil dibandingkan pihak yang menjadi target operasi. (AW).