Nabire, DETIKPAPUA.COM – Ratusan Mahasiswa Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan FKIP pada unit pelaksanaan program UPP, program studi pendidikan guru sekolah dasar PGSD Universitas Cenderawasih UNCEN Kelas Nabire mengelar aksi menuntut penambahan kuota Maba tahun 2024.
Justru pihak kampus hanya menerima 93 mahasiswa baru sedangkan 117 tidak di terima dari sebanyak 210 yang ikut tes secara online pada 5 Juli 2024 kemarin,
“maka itu yang kami menuntut kepada pihak majelis rakyat Papua Tengah MRPT dan pihak pimpinan lembaga UPP PGSD FKIP Uncen kelas Nabire untuk menindak lanjuti dan menerima Maba 210 dengan segera,” kata Abraham Yeimo kepada Detikpapua usai aksi di kantor MRPT di Nabire, Senin 15/7/2024.
“Saya punya kabupaten di 3 kabupaten di Deiyai, Dogiyai, dan Paniai, tidak ada guru maka kami menuntut untuk menerima mahasiswa baru dalam penerimaan dari 210 Kuota yang pihak Uncen menerima sebagian hanya 93 mahasiswa baru pada hal kita meminta penambahan 210 mahasiswa baru,
Pada hal, kata dia, ade-ade kami mau sekolah di kampus Unit Pengelola Program (UPP) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Cenderawasih (UNCEN) kelas Nabire, tetapi justru 117 orang belum lulus dan sedangkan 93 mahasiswa sudah lulus justru itu yang kami khawatirkan juga,” katanya.
“dari universitas cenderawasih Uncen kelas Nabire itu ade-ade kami ini biasanya kuota camaba itu 210 tetapi kadang naik turun kadang 200 kadang 50 kadang 300 begitu, pada hal kami dan Ade-ade ini masih mau sekolah disana, tapi kayaknya mereka pihak Uncen kelas Nabire yang batasi-batasi kami kah,
Sedangkan kemarin saat penerimaan secara online dan offline kita usulkan 210 camaba mahasiswa-mahasiswi baru tetapi maka setelah mereka tes online itu mereka hanya menerima seperti biasa mereka luluskan hanya 93 mahasiswa sedangkan 210 Kuota tidak lulus ini kami kecewa,” ujarnya.
Bernadus Tebai, mahasiswa baru yang belum di terima dalam seleksi calon Mahasiswa baru MABA di upp Pgsd Fkip Uncen kelas Nabire mengatakan kami angkatan 2024 mau ingin kuliah disini jadi kepada pihak kampus UPP PGSD FKIP Uncen kelas Nabire yang belum dapet di terima segera menerima,
Jika pihak kampus tidak menerima dari sejumlah Maba yang calon sebagai mahasiswa di UPP PGSD FKIP Uncen kelas Nabire kami akan tetap tuntut untuk di terima karena keinginan kami mau kuliah disini,” katanya.
Pernyataan sikap tegas
1. Segera terima 100% mahasiswa baru di UPP PGSD FKIP Uncen kelas Nabire cabang Jayapura.
2. Mempermudah fasilitas belajar dalam proses perkuliahan yang memadai sesuai dengan sebagaimana yang di atur dalam peraturan dalam perundang-undang PUU.
3. Meningkatkan bidang pendidikan di Papua Tengah yang di maksud perguruan tinggi dan berbagai macam yang berkesinambungan.
4. Kami menuntut, aspirasi yang berbuat sebagai garis bawahi adalah hak kelulusan calon mahasiswa baru CAMABA yang jumlahnya tidak memenuhi atau kemampuan program studi.
5. Mendahului dan meningkatkan fasilitas perkuliahan berkesinambungan yang di maksud kampus merdeka.
Terima aspirasi dan Respon Majelis Rakyat Papua Tengah
Yulius Wandagau Ketua Pokja Adat anggota Majelis rakyat Papua Tengah MRPT mengatakan kami terima aspirasi mahasiswa dan majelis rakyat Papua tengah MRPT akan di diskusikan dan lanjutkan kepada dinas terkait terlebih khususnya dinas p & p untuk memfasilitasi aspirasi mahasiswa terkait ini,
Harapan mahasiswa khususnya penerimaan mahasiswa baru ini sejumlah dari 300. mahasiswa itu sebenarnya mahasiswa harapkan menerima kuota mahasiswa baru adalah sebanyak 200, tetapi itu saya pikir alasan utama terkait dengan adik-adik mahasiswa katakan itu keinginan kami juga dan keinginan Papua juga dan Papua butuh guru dan kita butuh guru,” Tegasnya.
Ia menyatakan karena tidak ada guru di pedalaman anak-anak tamatan sekolah menengah atas SMA itu yang di kasi tugas untuk mengajar, maka terkait aspirasi yang di sampaikan ini adalah isi hati kami orang Papua,
Karena kekurangan guru di Papua ada anggota TNI-POLRI yang biasa masuk di kelas untuk mengajar di SD, SMP, hingga SMA, maka tentang guru ini bukan hanya mahasiswa perguruan saja yangn sedang rasakan tetapi kita semua merasakan terkait ini,
Untuk itu, kata dia, kuota penerimaan mahasiswa baru perguruan di Uncen Jayapura ini harus perjelas, tidak di terima saja dari Uncen Jayapura baik itu penerimaan di atur disini sehingga bisa jadi otonom disini bukan tergantung lagi di Jayapura, sekarang kuota ini perjelas,
maka aspirasi yang sudah di sampaikan oleh mahasiswa Unit Pengelola Program (UPP) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNIVERSITAS CENDERAWASIH (UNCEN) kelas Nabire ini kami sudah terima, dan sudah dengar, terima kasih,” ucap Yulius Wandagau.
Untuk itu, Yulius Wandagau berharap, aspirasi yang mahasiswa sampaikan ini lembaga MRPT sudah terima dan kami akan tindak lanjuti melalui rapat bersama pimpinan dan teman-teman MRPT terkait aspirasi ini ke dinas terkait baik itu di pemerintah kabupaten Nabire maupun pemerintah provinsi Papua tengah. (*)