
Jayapura,DetikPapua.com–Puluhan mahasiswa Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua mengakuh pihaknya telah membatalkan pelantikan DPR Papua 14 kursi jalur Otsus, Juma’at, (16/4).
“Puluhan mahasiswa ke kantor gubernur Papua meyampaikan aspirasi terkait pelantikan itu tetapi pihak kepolisian datang bernegosiasi dengan kami,”ujar salah seorang mahasiswa Uncen yang tak menyebutkan namanya kepada detikpapua.com, Senin, (16/4/2021).
Menurutnya, saat pihak TNI dan Polri hadir saat masa berkumpul dan keamanan mengatakan tengah jalankan perintah Kapolda dan Ketua DPRP.
Tetapi pihak masiswa menilai segala perkataan dan tindakan pemerintah tersebut tidak clear lantaran dari Sorong sampai Merauke tolok Otsus jilid II.
“Kami mahasiswa datang untuk menyampaikan aspirasi kami terkait pelantikan DPRP Otsus 14 kursi jalur otonomi khusus karena kami mahasiswa bersama rakyat Papua tolok Otsus plus 100%,”kata dia.
Menurutnya terkait pelantikan tersebut, seharus dipilih langsung oleh semua elemen yang ada yaitu tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan.
“kami tegaskan bahwa elit politik tidak boleh mempolitisir rakyat dengan kepentingan individu dan kepentingan sekelompok elit Papua,”tegasnya.
Selain itu Gerson Pigai juga membenarkan bahwa, puluhan mahasiswa Uncen pergi membatalkan pelantikan 14 kursi pengangkatan tersebut.
“Atas kebenaran karena hari ini sudah jelas bahwa Otsus tolak baik tingkat tokoh adat tingkat akar rumput bahkan mahasiswa,”jelasnya.
Pihanya menilai kebijakan inisiatif sendiri yang dieksekusi oleh ketua DPR Papua sangat ilegal dan amat tidak wajar karena alam Papua bersama rakyat Papua tolok Otsus.
“Hari ini kita tinjau kembali bahwa UU Nomor 21 tahun 2001 terkait dengan Otsus Pasal 77 itu ketiga Otsus berakhir maka kembalikan kepada Rakyat Papua,dan hari ini menentukan bahwa namanya Otsus tolok,”punkasnya.(Redaksi/*).