YOGYAKARTA, DETIKPAPUA.COM – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai (IPANAPANDODE) kota studi Yogyakarta dan Solo, atas wafatnya salah satu anggotanya, Nopinus Yatipai, mahasiswa asal Papua Tengah yang meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Nopinus Yatipai menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, pada Minggu, 1 Juni 2025, pukul 12.35 WIB, setelah menjalani perawatan intensif selama dua hari di ruang ICU. Almarhum menderita luka serius di bagian otak belakang akibat kecelakaan yang terjadi pada Rabu, 28 Mei 2025, sekitar pukul 09.30 WIB, tepat di depan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Peristiwa nahas ini menjadi pukulan berat bagi keluarga, rekan, dan komunitas mahasiswa Papua di Yogyakarta. Namun beban duka itu belum selesai. IPANAPANDODE JOGLO kini dihadapkan pada tantangan besar: biaya pengiriman jenazah almarhum dari Yogyakarta ke kampung halamannya di Timika, Papua Tengah, sebesar Rp80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah).
“Biaya itu sangat besar bagi kami, karena mahasiswa di perantauan tidak punya sumber daya yang cukup. Kami sudah berusaha, tapi sejauh ini belum mencukupi. Karena itu, kami mengajak semua pihak, siapapun yang tergerak, untuk membantu proses pemulangan jenazah saudara kami ini ke Timika,” ungkap salah satu pengurus IPANAPANDODE JOGLO dalam pernyataan resmi.
Setelah mengalami kecelakaan pada Rabu pagi, Nopinus awalnya dilarikan ke RSUP Dr. Sardjito, namun karena terkendala kelengkapan administrasi dan teknis pelayanan, pihak rumah sakit merujuknya ke RS Panti Rapih untuk tindakan lebih lanjut. Namun sebelum ke rumah sakit lanjutan, pihak keluarga membawa Nopinus ke Asrama Mahasiswa Paniai di Yogyakarta untuk beristirahat satu malam.
Keesokan harinya, kondisi korban semakin memburuk. Pada Jumat, 30 Mei 2025, Nopinus kembali dibawa ke RS Panti Rapih, dan segera dimasukkan ke ruang Intensive Care Unit (ICU) setelah pemeriksaan darah menunjukkan situasi kritis. Dokter menyatakan cedera yang dialami almarhum sangat serius dan butuh perawatan intensif. Namun takdir berkata lain.
Kabar meninggalnya Nopinus menyebar cepat di kalangan mahasiswa Papua. Suasana duka menyelimuti asrama dan jaringan mahasiswa Papua Tengah. “Dia anak baik, aktif di komunitas, dan punya semangat belajar tinggi. Kami kehilangan satu saudara yang sangat berarti,” kata salah satu sahabatnya di asrama.
Pemulangan jenazah dari Jawa ke Papua bukan perkara mudah. Biaya logistik tinggi dan minimnya bantuan dari institusi pemerintah membuat mahasiswa asal Papua sering menghadapi kesulitan saat harus menghadapi tragedi seperti ini. Di tengah suasana duka, IPANAPANDODE JOGLO menyerukan solidaritas dari semua elemen masyarakat, khususnya di Yogyakarta dan Papua, untuk membantu meringankan beban keluarga dan komunitas.
“Kami tahu ini bukan hal mudah. Tapi kami percaya, masih banyak orang-orang baik di luar sana yang peduli dan mau membantu. Kami berjuang agar almarhum bisa kembali ke pelukan keluarganya di kampung halaman,” kata Ketua IPANAPANDODE JOGLO, Anton Goo.
Bagi siapa pun yang ingin membantu, informasi mengenai donasi dan kontak resmi dapat diperoleh melalui akun media sosial resmi IPANAPANDODE JOGLO di halaman Facebook:ipmanapandodejoglo.
Kematian Nopinus Yatipai bukan hanya duka bagi keluarga dan teman, tetapi juga potret kepedihan banyak mahasiswa Papua yang belajar jauh dari rumah. Jauh dari tanah kelahiran, dan seringkali jauh dari perhatian negara.
“Semoga kebaikan hati semua orang menjadi jalan bagi saudara kami pulang dengan damai ke tanah kelahiran. Karena setiap anak Papua berhak dimakamkan di tanah leluhurnya,” pungkas pernyataan IPANAPANDODE JOGLO.
IPANAPANDODE JOGLO kini membuka ruang solidaritas dan mengajak siapa pun yang ingin menyumbang untuk membantu pemulangan jenazah ke Papua.
Berikut adalah lampiran Nomor Rekening Donasi, Bank Papua: 1040202111911 (Atas Nama: David Yatipai), Contact Person (CP1): +62 822 2508 5825 (CP1) & +62 852 9329 4932 (CP2)
Donasi ini sepenuhnya ditujukan untuk biaya pemulangan jenazah dan keperluan pengantaran ke keluarga di Timika. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui halaman resmi Facebook: ipmanapandodejoglo.
Partisipasi dari masyarakat luas, baik individu maupun komunitas, sangat berarti bagi kelangsungan proses ini. Dukungan Anda bukan hanya meringankan beban logistik yang besar, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi almarhum dan keluarganya.
Di tengah keterbatasan dan jarak antara Tanah Papua dan Yogyakarta, semangat solidaritas dan kemanusiaan menjadi jembatan untuk memastikan bahwa Nopinus Yatipai dapat dimakamkan secara layak di tanah kelahirannya, bersama orang-orang tercinta. [*]
(Kangmapianus/red)
![]()

More Stories
Lakukan Kunjungan Kerja ke Deiyai, Begini Usulan Program Prioritas dari Deiyai
Cerita Inspiratif dari Pegunungan Papua: Janji Iman yang Terpenuhi
UNCEN Hadir di Tolikara: Pemkab Tolikara Resmi Buka Kuliah Semester Gasal TA 2025/2026