
Jayapura, detikpapua.com|. Puluhan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Cenderawasih Uncen Aksi Demontrasi Mahasiswa Baru angkatan 2024 tidak lolos 127 calon Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) di Uncen Universitas Cenderawasih melalui Jalur Mandiri Seleksi Bersama atau JMSB. menggelar aksi demonstrasi di Lingkungan Kampus Fakultas Ilmu dan Politik (FISIP) di depan Tuku FISIP, Kota Jayapura pada Senin, (30/07/2024).
Sejumlah Mahasiswa aksi berorasi secara bergantian menyampaikan tuntutan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Cenderawasih. Di dalam berorasi bahwa, “Orang Papua didik orang Papua maka Papua bisa bangkit kembali.” berjajah dalam pendidikan Papua maka dari kami minta kepada Lembaga harus didik kami dengan baik karena kami tuan Tanah kami sendiri,” ujar Dapla
“Mahasiswa FISIP pergantian berorasi terkait Mahasiswa baru 127 tidak lolos di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik mereka meminta untuk OAP harus lolos semua karena mereka adalah tuan tanah sendiri di atas tanah Papua. Oleh karena itu, kami Mahasiswa Fakultas ilmu sosial dan politik meminta kepada Dekan fakultas dan pimpinan Lembaga Universitas Cenderawasih harus untuk menerima aspirasi kami karena kami punya hak untuk menguarahkan dan juga dalam berorasi di depan Fakultas. Dan Uncen dan Unipa Papua Barat hadir untuk kami (OAP) bukan untuk Non Orang Papua kami meminta kepada Lembaga harus loloskan Mahasiswa tidak lolos jalur JMSB ini. Ujr berorasi Mahasiswa Uncen Enes Dapla
Fergis Kossay Korlap Umum mengatakan bahwa, 127 Mahasiswa Baru tidak lolos di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) maka kami mengatakan yang tidak lolos MABA 127 untuk mengajukan ke Lembaga Universitas Cenderawasih.
Dengar hasil kelulusan sampai dengan tiga hari kami urus mendata Mahasiswa Baru yang tak lolos untuk kami masukkan ke lembaga Fakultas FISIP Universitas Cenderawasih tetapi Lembaga Fakultas mereka tidak mengijinkan untuk mengerahkan data tersebut maka kami konfirmasi melalui tingkat Badan Eksekutif Mahasiswa Dewan Perwakilan Mahasiswa atau BEM-DPM di kampus Universitas Cenderawasih, mengumpulkan calon mahasiswa yang tidak lolos Jalur Mandiri Seleksi Bersama atau JMSB lalu mereka kasih masukan di BAAK tetapi BAAK mereka meminta bahwa, harus minta surat pengantar dari ibu Dekan Fakultas”, Ujar Kossay
“Ia lanjut, kami sudah melakukan hari Selasa sampai kemarin Yudisium Fakultas FISIP sampai hari ini tidak ada konfirmasi dari Fakultas oleh karena itu, kami meminta komunikasi secara baik-baik untuk terima data-data yang kami ajukan tetapi Ibu Dekan Marlina Flassy, S.Sos., M.Hum., Ph.D. tidak pernah hadir Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) maka kami turun lapangan untuk Palang Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP)”, ungkap Fergis
Tambahkan, kami minta audensi dengan beberapa pimpinan lembaga kami minta tetapi mereka mengalihkan ke Ibu Dekan Flassy fakultas FISIP menunggu selama satu Minggu tetapi Ibu tidak hadir maka kami melakukan Pemalangan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FiSIP sehingga ada solusi terbaik buat kami Mahasiswa Lama dan Mahasiswa baru yang tidak Lolos 127 Calon Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).” Katanya Kossay
1.Tuntutan kami adalah Ibu Dekan harus hadir Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) dan berikan surat pengantar kepada Pimpinan Mahasiswa FISIP supaya kami naik memberikan surat rekomendasi atau pengantar kepada BAAK.
2. kami tuntut lembaga harus kasih Surat rekomendasi atau surat pengantar supaya data mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik kita bersama-sama mendorong sehingga Mahasiswa tidak lolos 127 Mahasiswa ini beberapa Mahasiswa harus lolos karena Uncen hadir karena Mahasiswa Papua dan Generasi Papua tetapi kami melihat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik tidak terima kurang lebih 90% kuota OAP dan 10% non Papua.
3. Kami bandingkan juga penerimaan-penerimaan Mahasiswa baru yang Tahun lalu penerimaan JMSB ini sekitar 800 atau 900 tetapi tahun ini Jalur JMSB ini 400 lebih saja maka kami pikir bahwa 400 itu kurang oleh karena itu, kami tuntut 127 Mahasiswa itu harus semua loloskan tanpa terkecuali.(*)
(Detikpapua/Emanuel H.Boga)