20 Juni 2025

DETIK PAPUA

Berita Papua Terkini

Krisis Guru di Sekolah Kampung, DPR Papua Pegunungan Minta Pemda Jayawijaya Respon Cepat

“Pemerintah Diminta Perhatikan Kekurangan Guru di Jayawijaya”

DETIKPAPUA.COM : Wamena – Pendidikan anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di sejumlah wilayah yang terdampak banjir masih belum berjalan efektif. Salah satu masalah utama adalah minimnya tenaga pengajar. Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, Fransina Daby, meminta pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk lebih fokus memperhatikan generasi emas daerah tersebut.

“Saya menghimbau pemerintah daerah Jayawijaya agar memperhatikan sekolah-sekolah di kampung. Saya melihat langsung kondisi SD Inpres Abusa, di mana hanya ada tiga guru yang harus mengajar kelas 1 hingga 6,”ujarnya.

Permasalahan kekurangan guru tidak hanya terjadi di Kampung Abusa yang berada dekat kota, tetapi lebih memprihatinkan di distrik yang lebih jauh. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan segera menambah tenaga pengajar agar generasi muda Jayawijaya mendapatkan pendidikan yang layak.

“Kekurangan guru bukan hanya di Kampung Abusa, tetapi juga terjadi di hampir semua distrik pinggiran kota. Bahkan di dalam kota pun masih mengalami kekurangan tenaga pendidik, apalagi di daerah yang lebih jauh. Karena itu, kami mendorong pemerintah daerah dan dinas terkait untuk segera mengatasi persoalan ini,” tambahnya.

Fransina Daby juga mendampingi Ketua TP PKK Papua Pegunungan, Ny. Yuliana Kobak, dalam kunjungan ke Kampung Abusa, Distrik Kurulu. Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak banjir.

Lebih lanjut, Fransina mendesak pemerintah daerah segera membentuk tim khusus untuk meninjau kondisi sekolah yang kekurangan tenaga pengajar.

“Kami harap pemerintah segera membentuk tim dan turun langsung ke sekolah untuk melihat kondisi yang ada,” katanya.

Selain permasalahan pendidikan, Ketua TP PKK Papua Pegunungan, Ny. Yuliana Kobak, bersama tim Posyandu juga meninjau kondisi kesehatan dan gizi anak-anak serta menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.

“Bantuan memang tidak seberapa, tetapi kehadiran kami di sini untuk melihat langsung kondisi masyarakat. Laporan ini akan kami sampaikan kepada pemerintah, dan saya juga sebagai istri Wakil Gubernur akan menyampaikan hal ini,” ujar Yuliana.

Sementara itu, Tokoh Pemuda Kampung Abusa, Yakob Pawika, menyoroti pentingnya keberadaan tenaga medis yang rutin bertugas di kampung mereka.

“Beberapa tahun lalu, pasca bencana banjir, ada warga yang meninggal karena tidak mendapat penanganan yang memadai. Kami tidak ingin kejadian itu terulang,”ungkapnya.

Yakob juga menyampaikan bahwa selain masalah kesehatan, masyarakat mengalami kekurangan pangan akibat gagal panen karena lahan pertanian mereka terendam banjir. (AW).

Loading

Facebook Comments Box