DetikPapua.Com, Bantuan bahan makanan (sembako) dari Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera (KOMPASS) telah membantu masyarakat pengungsi akibat kontak senjata TNI-POLRI dan OPM-TPNPB di sugapa Kabupaten Intan Jaya pada hari rabu tanggal, 12 Mei 2021 di Tigamajigi kantor Klasisi Sugapa pukul 14:30 WIB
Bantuan sembako dari Mahasiswa Papua Se-sumatera (KOMPASS) dari Bandar Lampung sampai dengan Banda Aceh tersebut langsung di terima secara simbolis oleh Ketua Klasis Sugapa Bapak Pdt.Timotius Miagoni dan Bapak Pdt. Henok Tipagau di halaman Kantor Klasis Sugapa Kabupaten Intan Jaya.
Yance Emany kordinator bantuan kemanusiaan dari KOMPASS untuk Kab.Intan Jaya “Menyatakan bahwa masyarakat tidak boleh lihat dari besar kecilnya bantuan dari kami, tapi bersyukur atas bantuan ini dan semoga bisa bermanfaat untuk pengendalian kelaparan bagi masyarakat pengungsi akibat kontak senjata TNI POLRI dan OPM-TPNPB di Sugapa Kab.Intan Jaya Papua”.
Di sela-selah penyerahan sembako secara simbolis tersebut Bapak Pdt. Henok Tipagau melalui wawancara singkat oleh kordinator bantuan kemanusiaan dari KOMPASS untuk pengungsi Kab.Inatan Jaya menyatakan “ Kami banyak ucapkan terima kasih kepada Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera (KOMPASS) telah membantu kami karena kami mengalami kesulitas akibat kontak senjata antara TNI/POLRI dan OPM-TPNPB Sugapa Kab.Intan Jaya dan bantuan dari KOMPASS ini kami terima seutuhnya, sehingga atas nama badan pengurus klasis Sugapa dan masyarakat setempat banyak menyampaikan terima kasih atas bantuan ini kiranya Tuhan Yesus akan memberkati dalam perjuangan untuk menuntut ilmu di Pulau Sumatera jauh dari orang tua. Kemudian di lanjutkan pesan dari Bapak Pdt. Henok Tipagau kepada Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera (KOMPASS) bawah; Banyak belajar untuk membangu Papua dan lebih penting adalah takut akan Tuhan dan juga bersandal kepada Tuhan maju satu langkah Tuhan memajukan sepuluh langkah kedepan lagi kiranya Tuhan akan memberkati. Pesan dari kami orang tua adalah walaupun kondisi daerah belum stabil namun kami selalu berdoa buat anak-anak kami di pulau sumatera atau Komunitas Mahasiswa Papua Se-Sumatera (KOMPASS) di Sumatera ujung Indonesia lebih khususnya dan pada umumnya mahasiswa Papua dimana saja menuntut ilmu untuk membangun daerah Papua.
Kordinator bantuan kemanusiaan kari KOMPASS untuk masyarakat Kabupaten Intan Jaya; Yance Emany “menyatakan banyak ucapkan terima kasih kepada Hamba Tuhan Bapa Pdt. Timotius Miagoni Ketua Klasis Sugapa dan Bapa Pdt. Henok Tipagau telah mewakil masyarakat Kab. Intan Jaya untuk langsung terima bantuan dari KOMPASS untuk Masyarakat Kab.Intan Jaya berupa sembako guna membantu masyarakat yang terkena kontak senjata antara INI/POLRI dan OPM-TPNPB sehingga masyarakat setempat tidak bisa ke kebun mencari makanan untuk keluarga dan masyarakat selalu di rumah sehingga kami Komunitas Mahasiswa Papua Se-sumatera (KOMPASS) membantu berupa sembako agar mereka bisa hindari kelaparan bagi pengungsi.
Ditambah Yance Emany kordinator bantuan kemanusiaan dari KOMPASS masyarakat tidak boleh lihat dari besar kecilnya bantuan dari kami tapi bersyukur atas bantuan ini dan semoga bisa bermanfaat untuk pengendalian kelaparan bagi Masyarakat pengungsi akibat kontak senjata TNI POLRI dan OPM-TPNPB di Sugapa Kab.Intan Jaya Papua. Akhir kata banyak ucapkan terima kasih kepada BPH-KOMPASS, Alumni, Seniolitas, bahkan pihak-pihak yang membantu dan atas kepercayakan saya untuk membawa bantuan sembako dari KOMPASS untuk masyarakat pengungis di Sugapa Kab.Intan Jaya Papua.
Ketua Komunitas Mahasiswa papua Se-Sumatera (KOMPASS) Weki Penggu menyatakan “Salurkan bantuan ini upaya dalam bentuk kepedulian warga korban masyarakat Kab. Intan Jaya yang mengungsi akibat kontak senjata TNI POLRI dan OPM-TPNPB sehingga kami ketahui bersama aktivitas masyarakat Intan Jaya saat kesulitan mencari makanan ini”. Sembako tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang saat ini kesulitan yang memang kita ketahui bersama. (Kata ketua KOMPASS Weki Penggu). Kami dari KOMPASS sangat mengharapkan semoga bantuan sembako ini bisa membatu saudadara/i kami yang masih pengungsi, agar sembako dari kami bisa manfaat bagi masyarakat setempat. (redaksi)