Nabire, DetikPapua.com–PT. Freeport Indonesia tengah menggaruk tembaga dan emas yang begitu merlimpah di tanah Amunggsa hingga merebak ke Paniai dan Intan Jaya Papua atas kesepakatan sepihak antara Jakarta dan Amerika pada puluhan tahun yang silam.
Pola lama kini Jakarta kembali terapkan untuk memuluskan PT.Antam Blok Wabu demi menggarus emas yang terkandung di perut bumi Intan Jaya.
Lantaran ini Forum Kerukunan Independen Mahasiswa/i West Papua (FIM-WP) Kabupaten Nabire angkat bicara dan mengeluarkan 11 Poin pernyataan diantaranya.
1. Angkat kaki Dari tanah papua dan tutup PT. Freeport, bersama aktivitas eksploitasi semua perusahan Zulty national coorpooration (MCC) milik negara-negara imperialialisme.
2.Audit kekayaan dan kembalikan PT.Freeport, serta berikan pesangon untuk buruh.
3. Tarik TNI/PORLI dari tanah Papua.
4. Audit cadangan tamban dan kerusakan lingkungan.
5. Berikan hak penentuhan nasib sendri sebagai solusi demokratik bagi rakyat bangsa Papua.
6. Usut tangkap, adili dan penjarahkan aktor pelangalan HAM selama keberadaan PT.Freeport Indonesia di Papua.
7. Biarkan rakyat dan bangsa papua menyentukan masa depan pertambangan PT.Freeport di tanah Papua.
8. Freeport wajib merehabilitasi lingungan akibat eksploitasi tambang.
9. Hentikan aktivitas MP3EI dan stop pembangunan pangkalan militer di seluruh tanah Papua.
10. Tolak kebijakan otsus jilid II, yang merupakan akar persoalan Papua di daerah reformasi ini.
11. Kami rakyat Papua menolak tegas rekomendasi yang telah keluarkan oleh pemerinta provinsi menyangkut eksploitasi PT.Antam Blok B Wabu oleh PT.MIND ID.
Sebagai ungkapan kekecewaan, Ketua FIM-WP Kota Studi Nabire, Nayali Kogoya mengatakan Allah sudah menempatkan manusia di atas sebidan tanah masing-masing untuk mengelolah, menikmati dan merawatnya.
“Sang Ilahi berikan pula tanah masih-masing di seluruh dunia, maka segera meninggalkan tanah kami,”katanya di Nabire, Rabu (07/4/2021).
Ia katakan, manusia berrambut keriting berkulit hitam Allah menempatkan di tanah Papua. Barkan kami tinggal di tanah kami sendiri. Uuntuk itu, ia mengatakan, OAP akan terus lakukan perlawanan terhadap invertor yang kini berinventasi di tanah Papua.
“OAP terus lakukan perlawanan. Kekompakan rakyat Papua melawan inventasi-Inventasi yang ada di tanah Papu. Jika hal ini tidak menyanggapi baik, kami terus melakukan aksi,”tandasnya.