
JAYAPURA, DetikPapua.Com – Sejak pengusuran Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Universitas Cendrawasih (Uncen) awal Mei lalu, Mahasiswa Papua tidak mendapatkan tempat tinggal yang baik guna melakukan proses pembelajaran, diskusi dan mengerjakan tugas lainnya.
Hingga saat ini, Mereka (Mahasiswa Uncen, red) berada dalam kondisi yang kurang baik. Mereka sedang membuat rumah pondok kecil di samping jalan Rusunawa Uncen Perumanas III, Waena, dengan hasil mengumpulkan kayu papan, kayu balok dari hasil kumpulan dana sendiri agar bisa tinggal dan aktif kuliah.
Salah satu Mantan aktivis Mahasiswa, Alexander Gobai prihatin dengan kondisi yang dialami mahasiswa Uncen yang sudah kehilangan haknya untuk tinggal dan belajar dengan baik di kampus Uncen.
“Mereka ini, Mahasiswa aktif Uncen, yang mesti diperhatikan oleh semua pihak, baik dari pemerintah, alumni Uncen, Lembaga Uncen agar mendapatkan tempat yang layak bagi mereka untuk bisa tinggal dan belajar dengan baik,” Kata Gobai kepada awak media, Selasa, (8/6/2021).
Menurut Gobai, soal pengusuran Rusunawa yang dilakukan Aparat Keamanan atas perintah Lembaga Uncen itu merupakan tanggungjawab Lembaga. Namun, juga harus melihat hak mahasiswa aktif yang kuliah di Uncen. Tempat tinggal mesti dipikirkan bersama untuk mereka bisa tinggal dan belajar.
“Ini Mahasiswa aktif yang sedang mengeyan Pendidikan di Uncen. Maka, Uncen juga harus perhatikan hak mahasiswa yang kini sedang berada dalam situasi sulit tempat tinggal mereka,” Ujar mantan Aktivis Mahasiswa USTJ.
Ia menilai, Lembaga Uncen telah mencerei-berai marmah Uncen sebagaimana Uncen mencetak mahasiswa yang kritis dan berinovasi bagi nusa dan bangsa Papua ini.
“Mereka ini (Mahasiswa, red) ini harus diperhatikan dengan baik. Jangan sampai ada yang korban kuliah akibat tempat tinggal yang kurang baik. Ini berbahaya,” Ujar Gobai yang juga Eks Tapol itu.
Kata Gobai, hampir alumni Uncen telah berkerja di belahan Indonesia ini. Mestiya mereka menanggapi situasi yang terjadi terhadap Mahasiswa Uncen yang sedang susah ini. Turut memprihatikan adalah upaya yang positif kepada mahasiswa.
“Alumni Uncen harus turun tangan. Jangan tinggal diam. Sekali-kali kunjungan kepada mahasiswa Uncen yang sedang mengalami masalah. Soal bantuan adalah bentuk kemanusiaan yang kedua. Yang paling penting, kunjungan memberi motivasi dan semangat,” Kata Gobai.
Kata dia, Pemerintah papua, dalam hal ini, Legislatif, Eksekutif dan MRP mestinya memperhatikan mahasiswa Papua ini. Mereka sangat membutuhkan motivasi dan semangat agar mereka tetap kuat untuk belajar demi masa depan mereka. (Redaksi/*)