Nabire, detikpapua; – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menunjukkan kepeduliannya yang tinggi terhadap situasi sosial yang terjadi akibat konflik bersenjata antara TPNPB-OPM dengan TNI-Polri di Kabupaten Intan Jaya dan Puncak sepekan terakhir. Tak hanya korban jiwa dan luka-luka, konflik ini juga membuat banyak warga sipil tak bersalah mengungsi.
Menangggapi situasi tersebut, Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa melalui Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Konflik bergerak cepat mengirim logistik bantuan berupa makanan dan obat-obatan ke kedua wilayah ini.
Bantuan ini dilepas secara resmi oleh Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Penanggulangan Bencana dan Satuan Polisi Pramong Praja Victor Fun, yang hadir mewakili Gubernur Papua Tengah di Bandara Douw Aturure, Nabire, Senin (19/5/2025
Victor menambahkan bahwa pada Selasa, 20 Mei 2025, Pemprov Papua Tengah juga akan mengirim logistik bantuan dan tim ke Distrik Sinak, Kabupaten Puncak dengan menggunakan pesawat MAF sebanyak 2 flight.
Ia merincikan, flight pertama pesawat AMA akan membawa bantuan logistik dari Dinas Sosial sebanyak 1 ton berupa air mineral, beras, gula, susu kental manis, mie instan, dan teh celup serta selimut. Sementara fight kedua membawa Tim Krisis Dinas Kesehatan 1 orang, BPBD 1 orang, dan Dinsos 1 orang untuk menyerahkan bantuan Gubernur Provinsi Papua Tengah.
“Hari ini kita droping ke kargo AMA dan mudah-mudahan dijadwalkan untuk terbang Selasa atau Rabu esok ke Sinak. Semoga penerbangannya lancar, tak ada hambatan dan diberi cuaca yang baik,” harapnya.
Berdasarkan laporan dari lapangan, hingga saat ini kondisi keamanan belum sepenuhnya kondusif akibat konflik bersenjata di wilayah itu sepekan terakhir. Sebagian masyarakat masih memilih berlindung di rumah-rumah warga belum ada titik kumpul pengungsian yang resmi. Hal ini menyebabkan akses terhadap pelayanan kesehatan dan bantuan logistik masih terbatas.
Hal yang sama terjadi di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Di wilayah ini, telah terjadi gangguan keamanan yang berdampak langsung terhadap masyarakat sipil yang menyebabkan sebagian masyarakat sipil mengungsi ke titik kumpul pengungsi yang aman yaitu di salah satu rumah dekat dengan salah satu puskesmas. (Red)
![]()

More Stories
GMNI Komisariat STKIP PGRI Waropen Pekan Penerimaan Anggota Baru Cetek Kader Merakyat dan Militan
Cerita Inspiratif dari Pegunungan Papua: Janji Iman yang Terpenuhi
UNCEN Hadir di Tolikara: Pemkab Tolikara Resmi Buka Kuliah Semester Gasal TA 2025/2026