
DETIKPAPUA. COM : Tiom – Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Dr. Velix Wanggai membuka kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Papua Pegunungan yang digelar di aula Kantor Bupati Lanny Jaya, Kamis (1/8/ 24). oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Papua Pegunungan.
Velix Wanggai dalam sambutannya mengatakan, Lanny Jaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakor Percepatan penurunan Stunting guna membahas masa depan generasi anak -anak bangsa Indonesia di Honai baru Papua Pegunungan.
“Ini jadi agenda penting untuk kita membahas strategis nasional tentang mengelola stunting ini,pengelolaan stunting menjadi agenda prioritas Wakil Presiden Republik Indonesia. Stunting menjadi agenda bapak wakil presiden hari demi hari mengelola agenda stunting. Dalam rapat kabinet bapak Presiden RI juga intruksikan bentuk penanganan stunting tingkat provinsi hingga kabupaten,”jelas Wanggai.
Kata dia, tugas mengelola diberikan penuh kepada kepala BKKBN Republik Indonesia.ini bukan tangung jawab yang ringan namun ini tangung jawab besar.
“Penanganan stunting hari ini, kita mengelola kemajuan generasi bangsa yang bukan hari ini, Bicara stunting hari ini kita bicara untuk 10 – 20 tahun kedepan. Ini gerakan bukan hanya lihat semata tapi ini gerakan yang luar biasa kita lakukan. Pembangunan pondasi peradabang bangsa,”katanya.
Gerakan stunting ini, juga amanah dari komunitas internasionalinternasional, PBB telah bersepakat bahwa agenda 2030, bahwa gerakan tentang penurunan Stunting, sehingga kita sebagai Indonesia lebih kusus kita di Papua Pegunungan.
“Melihat stunting ini bukan hanya menjadi tugas kesehatan saja tapi, jadi tanggung jawab kita semua dalam kegiatan keagamaan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI).Kita juga sudah lakukan gerakan intefensi stunting di tahun 2024 ini, terus kita lakukan guna menurunkan angka 37,3 dari standar nasional 14.,”katanya.
Selain itu pintu pelayanan utama adalah posyandu karena itu, mari kita sama – sama lihat pelayanan posyandu di setiap puskesmas yang ada. Kegiatan rakor akan terus dilakukan jangka pendek,jangka menegah dan jangka panjang.
“Ini juga menjadi evaluasi awal, atau evaluasi satu tahun berjalan, evaluasi dilakukan secara terukur tidak hanya diakhir tahun, agar bisa mencapai dan bisa lihat apa kendala kita tapi juga ada rencana jangka menengah dan jangka panjang untuk lima tahun kedepan,”katanya.
Semoga melalui rakor ini menjadi bahan evalusi penanganan stunting. Juga tingkat imunisasi polio juga menjadi hal yang penting.
Dalam kegiatan tersebut, dihadiri Perwakilan (BKKBN) Republik Indonesia beserta Tim. para pimpinan dari 8 kabupaten, para kepala OPD Papua Pegunungan.(Red)