DETIK PAPUA

Berita Papua Terkini

Ateng Edowai: Rencana Pemekaran 10 Distrik dan 109 Kampung Murni Aspirasi Masyarakat Deiyai

Deiyai,DetikPapua.com–Bupati Kabupaten Deiyai, Ateng Edowai mengatakan, aspirasi yang hendak disampaikan oleh mahasiswa/i asal kabupaten Deiyai saat pertemuan bersama anggota DPR Papua dari komisi I pada 27 April lalu di Jayapura adalah tak benar.

“Jayapura, Selasa 27 April 2021 Komisi I Anggota DPR Papua telah terima aspirasi dari Forum Komunikasi Mahasiswa-Mahasiswi Deiyai di ruang tertutup yang ke dua kalinya di lantai III Hotel Horison Ultima Entrop itu tak benar,”ujar Edowai, Kamis (29/4).

Menurut Edowai, sebagai wakil rakyat di komisi I yang membidangi pemerintahan sebaiknya mendukung pemerintah bukan menghalangi, menghasut masyarakat dan mahasiswa untuk lakukan aksi seperti itu.

“Saya mohon kepada pihak Komisi I DPR Papua, sebagai wakil rakyat di komisi I bidang pemerintahan sebaiknya mendukung pemerintah bukan menghalangi, menghasut masyarakat,”tegas bupati Edowai.

Lanjutnya Edowai mengatakan bahwa, rencana pemekaran 10 Distrik dan 109 Kampung itu jelas murni aspirasi dari seluruh rakyat kabupaten Deiyai bukan kepentingan politik bupati atau sekelompok lainya.

Ateng Edowai juga telah tanggapi serius terkait aspirasi yang mengajuhkan dari Forum Komunikasi Mahasiswa-Mahasiswi Kabupaten Deiyai tak benar, karena maju dan mundur pembangunan suatu daerah, salah satunya lewat penambahan kampung dan distrik.

“Kita pahami baik bahwa dengan adanya penambahan 10 distrik baru dan 109 kampung baru itu adalah aspirasi murni rakyat Deiyai dan itu memenuhi syarat sesuai program pembangunan nasional,”katanya.

Untuk itu, Ateng menjelaskan bahwa, masalah lobi dana salah satunya melalui mekarkan distrik baru dan kampung baru untuk memajuhkan suatu daerah, dengan cara bagaimana menaikan dana yang sebelumnya hanya dengan 800 miliar menjadi lebih dengan tujuan pembangunan Deiyai benar-benar nampak dan dirasakan masyarakat. Karena hanya dengan 800 miliar sama sekali tak akan bangung kabupaten yang besar Deiyai.

“Kita ketahui bersama bahwa untuk kabupaten Deiyai hanya 800 milyar, dibanding kabupaten kabupaten lain, dengan demikian guna membangun suatu daerah tak cukup, sedangkan kabupaten yang lain cukup lebih besar.

Sehingga moment ini saya berharap anak-anak mahasiswa yang mau-nya hanya demo harus fokus kuliah dan selesaikan secepatnya, agar nanti kembali ke daerah kalian membangung daerahnya sendiri Deiyai,”mintanya.

Kata dia, pembangunan kabupaten Deiyai diikuti dari program pembangunan nasional yang dimana mengamanatkan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam rangka mendorong proses pembangunan secara terpadu dan efesien.

“Dan itu aspirasi murni dari rakyat, kita dipilih rakyat sehingga tetap berusaha berjuang aspirasi rakyat, apa yang menjadi tujuan rakyat sebab kitalah perpanjangan tangannya mereka,”ujar Edowai kepada media ini ketika dihubungi, Kamis, (29/4/2021).

“Saya berharap semua komponen masyarakat intinya mendukung Visi dan Misi bupati dan wakil bupati Deiyai, mari satu hati membangun Deiyai dengan jauh lebih baik, saya mau kalau semua pihak ikutserta dalam satu harapan dan tujuan guna mendukung dan menterjemahan Visi dan Misi bupati jangan hanya tau baku berdebat,”katanya.

Ia berharap, bersama berjuang demi aspirasi murni dari rakyat, dan diproses SK distrik dan kampung yang baru mereka sedang menunggu saat ini.

“Ini aspirasi murni dari rakyat sendiri, sehingga tak ada orang tertentu yang menghalanginya, lebih khusus legislatif daerah maupun legislatif DPR Papua seharusnya mendukung penuh dan ada kelompok mahasiswa yang datang mengatasnamakan masyarakat dan mengadu ke pihak DPR Papua, jangan terima,”pintahnya demikian.

Karena Edowai menilai, pemekaran ini inisiatif sendiri dari rakyat, rencana penambahan distrik dan kampung itupun dimekarkan sesuai aspirasi rakyat, bukan kepentingan bupati, tetapi demi aspirasi murni dari rakyat dan hari ini masyarakat Deiyai berharap kapan akan ada mendapat SK-nya, rakyat menunggu proses SK pemekaran itu.

Karena, pemekaran kampung dan distrik itu tak ada unsur-unsur kepentingan dibalik itu, sama sekali tidak.

“Dimana ada kabupaten pasti ada distrik dan kampung, saya tidak akan pernah mendengar ada kabupaten tetapi tak punya distrik dan kampung jadi dalam hal ini, saya bisa katakan” dimana ada induknya ayam tentu ada anaknya juga ujar ateng lewat telepon dan program pembangunan ini adalah program nasional,”ungkapnya.

Untuk itu, bupati Ateng meminta, seluruh mahasiswa/i harus tekuni dengan bidang atau jurusan yang kalian tekuni saat ini, saya buka ladang untuk kalian guna melanjutkan lekas pembangunan saya, enta siapa dia nantinya mengantikan saya.

“Deiyai itu berbatasan dengan kabupaten Mimika, Paniai, jadi pemekaran yang sudah lakulan itu merupakan suatu pilar dari kabupaten itu. Kemudian saya berharap DPR Papua jangan tanggapi secara serius oleh aspirasi mahasiswa-mahasiswi, tetapi tanggapilah aspirasi rakyat Deiyai itulah yang menurut saya penting,”terangnya.

Ia menegaskan, intelektual Deiyai tidak boleh menjadi provokator seharusnya mendukung sepenuhnya apapun yang menjadi tugas kita bersama yakni Visi dan Misi bupati Deiyai, jika siapapun melawan anda dipalang seribu orang pepatah.

“Apabila DPR Papua dan mahasiswa turun ke lapangan sekali kali saya tak sempat terima karena tak perluh buat saya, saya harus utamakan aspirasi rakyat Deiyai itulah yang bagi saya. Ungkap Ateng,”katanya. (Redaksi/*).

Facebook Comments Box