Jayapura, detikpapua.com|. Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) menggelar Diskusi melalui kuliah umum Sejarah Gerakan Mahasiswa Papua. Diskusi dilakukan di Aula USTJ hari Selasa, (27/08/2024).
Kuliah Umum
Thema:
Sejarah Gerakan Mahasiswa Papua
Dalam diskusi itu pemaparan materi jurnalis media ini menilai bahwa, kita harus tahu bahwa, diatas tanah Papua ini sedang tidak baik-baik saja karena banyak persoalan masalah yang sedang terjadi. Maka dari itu, Kita sebagai mahasiswa harus memahami peran sebagai Mahasiswa Papua harus tahu bagaimana caranya untuk menyikapi persoalan ini ? Apa yang harus dikerjakan? Dari mana mulainya.
Selain itu, diskusi ini untuk membahas hal-hal mengenai persoalan kemanusiaan dan sejarah yang sebenarnya agar dapat menyikapi dengan baik Gerakan Mahasiswa untuk Perjuangan Masyarakat Adat Papua.
Dalam kesempatan itu pemateri Paulo Ulyanov mengatakan bahwa, inti dari pada Diskusi atau kegiatan ini bagaimana supaya mengubah wawasan Mahasiswa persoalan yang terjadi Tanah Papua. Sejarah bagaimana awal mula gerakan mahasiswa itu dibentuk mempunyai rasa tanggung jawab sosial terhadap sosial politik budaya hari ini dihadapi oleh mahasiswa Papua bahkan juga mahasiswa luar Papua lebih umumnya itu hadapi oleh masyarakat Papua karena saat ini banyak penembakan, intimidasi, ruang demokrasi, ruang demokrasi sosial, dan gerakan payubang”. Ujar Paulo
“Ia lanjut, demokrasi Papua terancam oleh aparat kepolisian maupun TNI dan bahkan pemerintah karena mengangkat hak-hak masyarakat adat lebih khususnya masyarakat orang Asli Papua (OAP), hari tidak mendapatkan hak-hak yang sesuai harapan mereka karena hak yang paling dasar itu, adalah bagaimana cara hak-hak kebebasan atas diri sendiri karena hari ini rakyat Papua hidup dalam ancaman, hidup diatas teror dan juga persoalan terjadi saat ini adalah penembakan di Yahukimo ini masalah bersama untuk menyikapi personal ini bagaimana supaya kita bersama-sama rakyat Papua bersatu untuk menguarahkan ketidak adilan terhadap masyarakat Papua”, beber Paulo Ulyanov
“Ia lanjut, yang menjadi mahasiswa bagaimana membuat satu atmosfer baru lingkungan USTJ supaya mahasiswa pada umumnya bisa bersuara terkait dengan persoalan-persoalan yang yang dialami oleh Masyarakat Papua”, ujar Paulo
Harapan Paulo Ulyanov kepada Mahasiswa yang tidak maupun tidak masuk adalah terkait dengan hak asasi manusia, situasi tentang masyarakat adat, isu-isu sektoral, dan isu-isu politik, sosial budaya Papua itu sangat penting karena menjadi pengetahuan yang mendasari bahwa Papua sedang koncangan oleh karena itu anda sebagai mahasiswa harus berpikir secara kritis persoalan-persoalan yang sedang terjadi di tanah Papua ini terangnya”. Paulo
Waktu yang sama juga Bem USTJ Pauber Dagabadi menyampaikan bahwa, terkait dengan kegiatan atau diskusi ini sangat penting karena banyak mahasiswa tidak tahu tentang hal hal seperti ini. Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa harus tahu bahwa gerakan-gerakan mahasiswa sangat penting karena tahun ke tahun itu fase yang berbeda oleh sebab itu, ketika kita fase yang sekarang ini, kita mahasiswa harus lebih kritis apa yang kita lihat persoalan-persoalan terjadi diatas tanah Papua ini”, terangnya Pauber
“Ia lanjut, harapan saya kedepan kita mahasiswa lebih kritis, dan perlakuan-perlakuan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap kami Rakyat Papua”, ungkap Dagabadi
“Ia lanjut, kami ambil tema ialah kami lihat tanah Papua ini banyak persoalan-persoalan masalah yang terjadi maka dari itu, kami ambil thema: ialah Sejarah Gerakan Mahasiswa Papua untuk kita harus ketahui bersama bahwa, persoalan yang terjadi diatas tanah Papua ini”. Ujar Pauber
Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Hezton Silak mengatakan bahwa, gerakan Mahasiswa Papua adalah harus berpikir secara kritis karena banyak persolan yang sedang terjadi tanah ini dan juga satu hal yang saya sampaikan bahwa saat ini tenaga-tenaga honorer atau sudah pendidikan untuk keluar dari penjajahan maka hal itu mulai dari tahun 1994 sampai saat ini tetapi dinamika yang saat ini terjadi adalah gerakan mahasiswa sudah mati oleh karena itu, kami mahasiswa USTJ melakukan diskusi ini bagaimana supaya membangkitkan gerakan mahasiswa Papua persoalan masalah yang terjadi diatas tanah ini”, terangnya Hezton
“Ia harap bahwa Gerakan-gerakan mahasiswa setiap kampus yang ada harus bergerak untuk melawan penindasan yang terjadi secara struktural dalam dinamika saat ini di tanah Papua”, ujar Silak
“Ia lanjut, Kesan kepada Mahasiswa Papua khususnya mahasiswa USTJ Diskusi seperti ini, mahasiswa harus berperan aktif gerakan-gerakan mahasiswa karena banyak hal yang kita tidak ketahui dan tatanam yang menindas dalam diatas tanah Papua ini bagaimana supaya bisa melawan penindasan terhadap rakyat Papua ini”. Pungkasnya Hezton
Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura USTJ melahirkan beberapa pertanyaan sikap yaitu:
1. Segera adili pelaku penembakan seadil-adilnya terhadap ke dua pemuda dan pelajar di kab. Yahukimo Papua pegunungan.
2. Komnas HAM segera lakukan investigasi untuk selidiki kasus penembakan di Yahukimo.
3. Segera copot Kapolres jika tidak bisa menyelesaikan masalah penembakan.
(Detikpapua/Emanuel H.Boga)
More Stories
Organisasi Rumpun Pelajar Mahasiswa RPM SIMAPITOWA Sebagai Wadah Perubahan Opini ini Tulis oleh Yulianus
Transmigrasi: Kuburan Buatan Negara Untuk Orang Papua
Magai & Douw Mengikuti Debat Publik Ke-II Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dogiyai Tahun 2024-2029