DetikPapua.Com : Menyusul adanya komitmen Pemerintahan Yakobus Dumupa,S.IP.M.IP dan Oskar Magai,SH dalam mengikutsertakan para tenaga pendidik (guru) dalam program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secara bertahap.
Rencana aksi guna memberikan ruang dan kesempatan belajar bagi para guru itu mendapat apriasasi dari Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupten Dogiyai, Provinsi Papua, Yustinus Agapa, S.Pd.
Yustinus mengatakan, Komitemen Pemda Dogiyai melalui Dinas Pendidikan untuk mengembangkan dan memberdayakan SDM bagi tenaga pengajar (guru) terus menunjukan kosistensinya. Hal itu Tidak terlepas dari komitmen Bupati Dogiyai sehingga sudah tiga angkatan para guru bisa menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
“Untuk tahun ini (2021) sebanyak 69 Mahasiswa (guru) telah wisuda via dalam jaring (Daring) mengunakan aplikasi zoom pada Selasa 27 Juli lalu adalah merupakan angkatan ke III setelah Pemda Dogiyai bekerja sama dengan Universitas Negeri Manado (UNIMA) PSKGDJ Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP),”akunya kepada awak media.
Penyediaan Kelas Khusus bagi Guru di Dogiyai, Yustinus menjelaskan bahwa pada awal tahun 2019 Pemda Dogiyai bekerja sama dengan UNIMA Manado ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA). Tentu langka Pemda ini memberikan keberuntangan tersendiri.
“Sejak awal 2019 lalu, Pemerintah Dogiyai membuat MoA dengan kampus UNIMA Manado, akhirnya membawa keberuntungan bagi kabupaten Dogiyai,”ujarnya.
Sebab Yustinus menilai, kebijakan Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa,S.IP.M.IP bersama OPD terkait tentu memberikan agin segar bagi para guru mengingat rencana adanya pemberlakuan Kualifikasi Guru secara nasional pada setahun mendatang (tahun 2022/2023).
“Kebijakan Bupati Dogiyai dan Dinas Pendidikan ini benar-benar monolong guru-guru di Dogiyai karena ada rencana tahun 2022/2023 seluruh Indonesia Kualifikasi Guru semuanya berjenjang S1,”akunya.
Walupun upaya keseriusan Pemda terus di lakukan, tetapi mengingat banyak guru yang belum menyandang gelar S1 pendidikan sehingga Yustinus mengusulkan pada tahun 2022 pemda memberikan atau menyediakan kuota (jumlah) yang lebih banyak untuk guru-guru dapat menyelesaikan pendidikan S1-nya.
“Karena guru banyak yang belum berpendidikan S1, maka untuk antisipasi kebijakan pemberlakukan Kualifikasi Guru secara nasional ini, maka saya usul pada tahun 2022 pemda sediakan kuota yang lebih banyak,”pinta Yustinus harap.
Sementara itu, Bernadus Iyai,S.Pd mewakili para guru yang sudah menyandang gelas sarjana pendidikan mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dogiyai dan jajaranya yang telah memberikan kesempatan belajar melalui penyediaan kelas khusus bagi guru untuk menyandang gelar strata satu (S1) pendidikan.
“Kebaikan Bapak Bupati dan jajarannya, Tuhan yang akan memberikan berkat, hikmat dan kesehat yang lebih baik dalam memimpin dan membangunan kabupaten kita Dogiyai,”ucap Bernadus. (EY)
More Stories
Tim Tinju PON Papua Pegunugan Tak Terima Hasil, Dinilai Keputusan Wasit Memihak Tuan Rumah Sumut
John NR Gobai: Di Papua Harus Ada Pergub Tentang Sekolah Adat
Pj Gubernur, Papua Tengah dengan Tiga Bupati Dogiyai, Deiyai dan Timika Segera Tangkap Kepala Desa Wakiya bersama Kepala Suku Wakiya