DETIK PAPUA

Berita Papua Terkini

SNAK MARKUS Sultra, Hedianto Ismail : Desak Mabes Polri Segera Hentikan Aktivitas PT. WIN – Konsel

DetikPapua.Com, SULTRA – Konawe Selatan, Aktivitas perusahaan tambang PT. Wijaya Inti Nusantara (WIN) di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menuai polemik. Hal itu membuat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas National Anti Korupsi dan Anti Makelar Kasus (SNAK MARKUS) Sultra angkat bicara dan bakal lakukan aksi unjuk rasa. Pasalnya, perusahaan tersebut diduga lakukan pelebaran jety tanpa izin.

Menurut Amir Amin, SH selaku ketua koordinator wilayah SNAK MARKUS Sultra ia menuturkan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan pelebaran jety yang diduga tidak mengantongi izin. Selain itu, PT. WIN juga diduga telah melakukan penimbunan laut serta diduga telah merusak hutan mangruve. Sabtu, 22/05/2021.

Sementara itu, jety tersebut diketahui adalah milik PT. Billy, walaupun sudah diberikan rekomendasi untuk menggunakan jety tersebut, tetapi tidak untuk pelebaran karena hal itu sudah melanggar secara administrasi atau izin sebelumnya apalagi jety tersebut diluar dari Wilayah Izin Usaha Perusahaan (WIUP).

Ironisnya, perusahaan tersebut keras diduga telah melakukan pelebaran atau perluasan jety dan hal itu diduga melanggar secara administrasi atau Komersial.

” Saya menduga PT. WIN ini tidak mengantongi izin atas pelebaran jety yang dimana telah kita ketahui bahwa jety tersebut adalah milik PT. Billy, yang artinya adalah jety tersebut komersial dan melanggar secara administrasi, dan insya Allah kami dari lembaga SNAK MARKUS Sultra serta beberapa lembaga kami akan lakukan aksi unjuk rasa,” Ungkapnya.

“Dan anehnya PT. WIN ini telah melakukan pelebaran jety sekaligus menimbun laut yang sementara itu diluar Wilayah Izin Usaha Perusahaan (WIUP),” Tambahnya.

Senada yang sama, Hedianto Ismail sekalu Divisi Penggerak massa aksi juga menyatakan bahwa, perusahaan PT. WIN sudah sangat meresahkan warga yang diduga telah menyalahi aturan, yang pertama PT. WIN diduga sudah merusak mangruve, kedua diduga menimbun laut, ketiga perusahaan tersebut sudah melakukan penambangan di permukiman warga, termaksud di bahu jalan dan tepat di belakang rumah sekolah serta melakukan pelebaran atau perluasan jety diduga tanpa izin. Apalagi jety tersebut diluar dari WIUP.

” PT. WIN sudah melakukan diduga pelanggaran atau bertentangan dengan aturan, telah melakukan penambangan di permukiman warga, mangruve dirusak, laut di timbun dan perluasan jety apalagi itu Komersial dalam hal ini jety tersebut milik PT. Billy,” Tandasnya.

“Insya Allah, Minggu depan SNAK MARKUS Sultra bersama lembaga Koalisi akan melakukan aksi unjuk rasa,” Ujar Hedianto Ismail yang juga dikenal Ponggawa Aha BANDERANO Tolaki.

Selain itu, dalam aksi kami nanti tentu memiliki beberapa tuntutan seperti sebagai berikut :
1. Mendesak Gubernur segera mencopot kepala Dinas Kehuatan baik di kabupaten Konsel maupun di Provinsi Sultra.
2. Mendesak Gubernur segera mencopot kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Konsel maupun Kadis LH Provinsi.
3. Mendesak Kapolda Sultra segera mencopot Kapolres Konsel
4. Mendesak Gubernur Sultra segera mencopot Kadis ESDM Konsel.
5. Mendesak Kapolda Sultra Hentikan Aktivitas Perusahaan PT. WIN.
6. Mendesak Gubernur Sultra Segera Mencopot atau mengganti Kepala Syahbandar Torobulu.
7. Mendesak Mabes Polri segera hentikan aktivitas PT. WIN (Police Line).

Atas dasar dari tuntukan kami yaitu, kepala Dinas Kehuatan, Lingkungan Hidup dan Kadis ESDM Konsel serta Kapolres Konsel maupun Provinsi diduga telah melakukan pembiaran dan mangabaikan aturan undang – undang yang berlaku. Seharusnya aturan tersebut ditegakkan demi kenyamanan dan Keamanan ekosistem dan Sumber Daya Alam (SDA) khususnya di wilayah Desa Torobulu, Kecamatan Laeya yang diduga telah di rusak oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab dalam hal Perusahaan PT. Wijaya Inti Nusantara (WIN).

“Saya pastikan kami khsusnya dari lembaga SNAK MARKUS Sultra akan turun lapangan dan melakukan aksi unjuk rasa,” tutup Hedianto Ismail Divisi Penggerak Massa Aksi. ( redaksi)

Loading

About Author